Monday, July 21, 2008
Tuesday, July 15, 2008
WAJAH PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA HARI INI
WAJAH PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA HARI INI Disampaikan dalam acara Semiloka yang diselenggarakan oleh BEM ITB, 30 Juli 2005 di ITB Bandung
Anggota Penasehat KPK
Korupsi adalah salah satu musibah nasional yang melanda bangsa Indonesia selama puluhan tahun sehinga pemberantasannya tidak bisa seperti membalik telapak tangan. Korupsi juga tidak bisa ditangani oleh pemerintah dan KPK sendiri, tetapi harus dalam bentuk kerja bakti di antara eksekutif, legislatif, yudikatif, pers, perguruan tinggi, NGO, LSM dan individu anggota masyarakat
Wajah Korupsi di Indonesia
Ada yang merasa heran, mengapa korupsi sukar diberantas di Indonesia. Ada pula yang heran, mengapa orang berteriak-teriak memberantas korupsi, tetapi ketika orang itu menjadi pejabat, lebih agresif dalam mengkorup. Orang lebih heran lagi ketika menyaksikan, lembaga yang ditugaskan untuk menyelamatkan keuangan negara dari salah urus, malah mereka sendiri yang memakan uang negara tersebut.
Salah satu sebab dari semua penomena tersebut adalah hampir semua orang tidak mengetahui secara menyeluruh, bagaimana wajah korupsi di Indonesia. Disebabkan ketidak-tahuan itulah, segala program pemberantasan korupsi seperti berjalan di tempat
Bagaimana buruknya wajah korupsi di Indonesia, dapat dilihat dari keterlibatan seluruh institusi kenegaraan dan kemasyarakatan dalam korupsi. Mulai dari lurah sampai dengan presiden, dari sopir kantor sampai dengan boss kantor. Mulai dari rakyat biasa sampai dengan ulama yang mungkin mereka tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan, terkategori sebagai korupsi. Beberapa contoh berikut dapat menggambarkan wajah korupsi di Indonesia:
a. Wakil Presiden Yusuf? Kalla melakukan kunjungan kerja ke daerah diikuti dengan pertemuan dengan pengurus Golkar setempat. Ini juga adalah salah satu bentuk korupsi karena penyalah-gunaan jabatan dan kekuasaan
b. Salah seorang pejabat di Dirjen Pajak memaksa anak buahnya untuk membebaskan salah seorang wajib pajak? karena telah terbiasa menerima uang sogok dari wajib pajak
c. ”Berapa anda bisa mengurus fiskal,” tanya seorang calon penumpang di bandara Soekarno Hatta. ”Rp.800.000,” jawab yang ditanya. ”Akh, bulan lalu saya cuma bayar Rp. 700.000,” tawar perempuan bermata sipit tersebut. ”Tunggu sebentar,” jawab sang calo sambil masuk ke dalam salah satu rungan petugas imigrasi
d. Salah satu SD di daerah Kemanggisan, Slipi setiap liburan atau kenaikan kelas selalu ramai. Ramai karena para guru akan mendapat pelbagai ”hadiah” dari orang tua murid agar nilai  raport  anak-anaknya bagus
e. Untuk menjadi KUA di Jakarta Selatan, seorang calon harus menyetor sejumlah uang tertentu kepada atasan karena penduduk Jakarta Selatan pada umumnya orang-orang kaya. Apa hubungannya. Amplop yang diterima KUA waktu menikahkan orang selalu tebal-tebal dibanding dengan di daerah-daerah lain di ibu kota
f. Polisi patroli jalan raya di Pekanbaru selalu berusaha mendapat tugas mengawasi jalur Pekanbaru Medan karena route itu terkenal basah
g. JPU yang menuntut Farid Faqih (Pimpinan GOWA), sehari sebelum pembacaan tuntutan, meminta uang Rp. 75 juta jika saudara Farid ingin tuntutannya ringan. Untung saja saudara Farid menolak permintaan tersebut
h. Sopir perusahaan, kalau ke bandara untuk menjemput boss atau tamu perusahaan, tidak melalui jalur tol. Sewaktu menunggu di bandara, mereka mengumpulkan tiket tol dari supir taxi dengan imbalan Rp. 500,- per satu tiket untuk kemudian diklaim dari perusahaannya
i. Seorang mahasiswa di Surabaya, ketika mengambil nilai ujian di rumah dosennya, menyerahkan amplop dengan sejumlah uang. Semula dosen tersebut menolak, tapi akhirnya menerima juga uang tanda terima kasih itu
Dari 9 contoh di atas, dapat kita fahami bagaimana buruknya wajah masyarakat Indonesia, baik eksekutif, legislatif, yudikatif, tenaga pengajar, murid sekolah, mahasiswa, sopir perusahaan maupun ulama. Bagaimana cara memberantas korupsi yang sudah menyatu dengan prilaku masyarakat tersebut.
Mengenali Jenis-Jenis Korupsi
Salah satu sebab mengapa korupsi sukar diberantas karena baik pemerintah maupun anggota masyarakat kurang memahami dan mengenali secara baik, jenis-jenis korupsi dan kiat dari para pelakunya. Berikut ini beberapa jenis korupsi yang sering terjadi dalam masyarakat dan birokrasi:
a. Suap
b. Hadiah
c. Pemerasan
d. Pungli
e. Mark Up
f. Transaksi rahasia
g. Hibah (yang tidak sesuai dengan syar’i)
h. Penggelapan
i. Menghianati amanah
j. Melanggar sumpah jabatan
k. Kolusi
l. Nepotisme
m. Penyalah-gunaan jabatan dan fasilitas negara
Motif Korupsi dan Pemberantasannya
Dilihat dari motif terjadinya, korupsi dapat dibagi kepada:
a. Korupsi karena kebutuhan
b. Korupsi karena ada peluang
c. Korupsi karena ingin memperkaya diri sendiri
d. Korupsi karena ingin menjatuhkan pemerintah
e. Korupsi karena ingin menguasai suatu negara
Setelah memandang wajah korupsi di Indonesia dan mengetahui jenis dan motiv terjadinya, maka bagaimana seharusnya program, metode dan kiat dalam memberatas korupsi tersebut.? Berikut ini disampaikan secara garis besar beberapa upaya pemberantasan korupsi:
1. Pencegahan Korupsi
Pencegahan adalah proses yang selain melahirkan tingkat kesadaran setiap individu untuk tidak melakukan perbuatan tercela, dalam hal ini perbuatan tipikor, juga pada waktu yang sama, menyelamatkan uang dan aset negara dalam rangka mencapai tujuan pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu, berikut ini disebutkan beberapa pola pencegahan korupsi:
1.1. Sistem yang mencegah terjadinya korupsi:
1.1.1. Birokrasi yang tidak birokratis
1.1.2. Management otomasi
1.1.3. Reward and punishmen
1.1.4. Kesejahteraan pegawai yang cukup
1.1.5. SDM dan integritas pribadi yang unggul
1.2. Keteladan Pemimpin
1.2.1. Pemimpin yang bersih dari segala bentuk KKN
1.2.2. Pemimpin yang memiliki sense of crisis
1.2.3. Pemimpin yang komunikatif
1.3. Peran serta masyarakat yang pro aktif
1.3.1. Mengsosialisasikan usaha pemberantasan korupsi, baik dalam bentuk ceramah, seminar, diskusi, penulisan oleh LSM, NGO, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, media massa maupun individu anggota masyarakat
1.3.2. Melaporkan setiap pejabat yang diduga KKN kepada instansi penegak hukum, khususnya KPK
1.3.3. Memboikot dengan cara tidak mengkonsumsi produk dari perusahaan yang diketahui sebagai agen koruptor atau suka menyuap pejabat
1.3.4. Tidak memilih anggota legislatif, gubernur, bupati dan walikota yang tidak bersih dari unsur KKN
1.3.5. Melakukan proses aleanasi terhadap koruptor, baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya
2. Penindakan Korupsi
Sebaik apa pun konsep dan undang-undang jika tidak ada proses penindakan sebagai upaya supremasi hukum, maka sia-sialah semua konsep dan undang-undang yang bagus tersebut. Oleh karena itu, setiap proses penindakan khususnya di bidang korupsi harus dengan strategi yang jitu, antara lain:
2.1. Hukuman yang dijatuhkan kepada koruptor harus mengandung:
2.1.1. Unsur jera
2.1.2. Unsur tarbiyah
2.2. Proses penindakan harus bisa mengembalikan uang negara yang dikorup
2.3. Proses penindakan harus menggunakan skala prioritas, yaitu dimulai dengan instansi penegak hukum, lembaga pelayanan publik, pejabat tinggi negara dan elit politik
2.4. Semua pihak yang terlibat dalam proses penindakan (penyidik, JPU dan hakim) haruslah terbebas dari segala bentuk campur tangan pihak manapun
2.5. Penyidik dan penuntut harus memiliki komitmen yang tinggi dalam pemberantasan korupsi serta dilengkapi dengan peralatan canggih dalam proses penyelidikan dan penyidikan
2.6. Anggota masyarakat harus mendukung proses supremasi hukum di mana mereka tidak boleh kebakaran jenggot jika ada anggota keluarga, orang sekampung, separtai,? sealmamater atau ?sahabat ?karib yang dijatuhi hukuman.
Peluang dan kendala KPK
Peluang untuk memberantas korupsi belakangan ini cukup menggembirakan, antara lain:
- Semangat reformasi melahirkan kesadaran anggota masyarakat, lebih-lebih media masa, LSM dan NGO dalam melakukan kritik dan pemantaun secara terbuka atas kinerja penyelenggaraan negara, baik kalangan eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Semangat ini setidaknya mempengaruhi keserakahan pejabat yang ingin bebas korupsi sesuka hati
- Lembaga penegak hukum seperti kepolisian dan kejaksaan akibat gerakan yang bersifat trigger dari KPK sudah mulai ”berani” menindak pejabat tinggi dan elit politik
- Adanya Timtas Tipikor yang berperan sebagai mediator dalam menyatukan penyidik dan penuntut di bawah satu atas sehingga membantu percepatan penyelesaian kasus korupsi yang selama ini terkendala karena proses ”bolak balik” berkas perkara di antara polisi dan jaksa
- KPK sebagai ”super body” pemberantas korupsi diharapkan bisa mendorong laju pemberantasan korupsi di Indonesia dengan catatan, kendala-kendala yang ada bisa diatasi secara bersama oleh semua pihak. Kendala-kendala yang dihadapi KPK, khususnya di bidang hukum antara lain:
4.1. KPK dibenarkan untuk memeriksa rekening bank? seseorang jika orang tersebut telah berstatus ”tersangka” Berarti sebelum membuka rekening bank orang tersebut, penyidik sudah harus mempunyai alat bukti yang kuat, sementara salah satu sumber yang strategis untuk bisa dilacak, apakah seseorang ada potensi melakukan korupsi atau tidak, justru melalui rekening banknya. Padahal dalam undang-undang No.30/2002, KPK tidak dibenarkan mengeluarkan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) sehingga jika seseorang telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik harus yakin 99 % bahwa tersangka tersebut akan dijatuhi hukuman oleh majelis hakim
4.2. Koruptor dewasa ini sangat canggih sehingga kalau mereka merasa sudah dicurigai oleh instansi penegak hukum, secepat kilat mereka akan menghilangkan jejak. Dalam konteks ini, KPK dibenarkan untuk menyita dokumen atau asset tersangka yang terkait dengan dugaan korupsi, tetapi proses penggeledahan harus seijin Pengadilan Negeri. Jika ijin dari PN dikeluarkan lewat dari sehari saja, pasti tersangka koruptor sudah menghilangkan berkas atau bukti-bukti dokumen yang akan menjerat dirinya
4.3. KPK diperintahkan oleh undang-undang untuk memberi perlindungan hukum kepada saksi pelapor, tetapi sampai saat ini belum ada undang-undang perlindungan saksi sehingga dengan alasan pencemaran nama baik, seorang saksi dapat disomasi atau ditahan oleh pejabat terkait. Atas permintaan KPK, Kapolri telah mengeluarkan surat edaran kepada para Kapolda agar tuduhan atau somasi terhadap saksi pelapor kasus korupsi tidak diproses sampai masalah pokok diselesaikan. Namun, tetap saja para pelapor di tingkat kabupaten mengalami intimidasi dan perlakuan tidak menyenangkan dari aparat atau konco-konco koruptor di daerah terkait. Keadaan ini tentu mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat yang mau terlibat secara langsung dalam pelaporan kasus dugaan korupsi
4.4. Sebagai lembaga pemberantas korupsi, sesuai dengan namanya, maka pegawai KPK yang terlibat langsung dalam proses ini adalah penyidik. Namun, sesuai dengan KUHAP, penyidik harus berasal dari kepolisian atau kejaksaan, sehingga dengan sendirinya KPK mengalami kendala dalam memperoleh penyidik, yang selain masalah jumlah juga harus berkualitas sesuai dengan kriteria KPK sendiri. Tentunya KPK bisa secara leluasa melakukan rekrutmen sendiri untuk mendapatkan penyidik sesuai dengan yang diperlukan jika ketentuan KUHAP tersebut sudah dirubah. Atau majelis hakim tipikor berani mengambil resiko dengan mentolerir terobosan yang dilakukan oleh KPK dalam hal rekrutmen penyidik
ITB dan Pemberantasan Korupsi
Selain sebagai salah satu perguruan tinggi tersohor di Indonesia, ITB juga merupakan salah satu ”markas perang” gerakan mahasiswa Indonesia, khususnya dalam mengoreksi jalannya roda pemerintahan orde baru. Oleh karena itu, Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB perlu segera turun gunung untuk bersama dengan elemen masyarakat lainnya dalam menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia dari kehancurannya karena penyakit korupsi yang sudah sangat kronis. Beberapa langkah bisa ditempuh, antaranya:
1. Memberi advokasi kepada masyarakat umum tentang hak dan kewajiban mereka sebagai seorang warga negara, khususnya di bidang hukum dan hak-hak sipil sehingga mereka bisa mengatakan ”tidak” kepada pejabat publik yang memeras mereka
2. Membantu KPK dengan cara mengsosialisasikan fungsi dan peran KPK dari pendekatan edukatif sehingga masyarakat tidak cenderung frustrasi menyaksikan pelbagai pelanggaran hukum di sekitarnya yang tidak berbanding lurus dengan usaha penegakkan hukum itu sendiri
3. Mengontrol pemerintah daerah dan DPRD agar tidak lahir Perda, yang selain bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan yang lebih tinggi, juga lebih berfungsi melahirkan korupsi legal yang pada gilirannya menyengsarakan rakyat kecil
4. Melahirkan cendekiawan yang lebih berorientasi kepada rakyat kecil, bukan berorientasi kepada ”tarif” yang ditawarkan seorang klien. Dalam konteks ini, mahasiswa harus memulai dari diri sendiri, antara lain dengan cara:
4.1. Jangan menyogok atau memberi ”hadiah” kepada dosen untuk lulus atau mendapat nilai yang baik
4.2. Jangan berkonspirasi dengan mahasiswa dan dosen yang ”bermasalah” dalam melakukan suatu gerakan
4.3. Senantiasa mengawasi penyelenggaraan kehidupan kampus yang dikelola oleh civitas akademika dengan cara berpartisipati secara korektif
4.4. Selalu mempertanyakan darimana sumber uang atau barang, baik yang diberikan oleh kawan maupun oleh orang tua dan saudara
Little wing G3 Version
lyrics
well she's walking...
through a clouds... with a circus mind
that's running wild.. butterfly, and zebras, and monbiems
are fairy tale... running with the wind
when i'm sad... she comes to me...
with a thousand smile she gives to me free
"its allright" and she said its allright
take anything you want from me...
anything....
Monday, July 14, 2008
pemadaman listrik oleh PLN
Pemadaman Listrik Bergilir Kembali Dilakukan di Jawa-Bali
Kamis, 11 Agustus 2005 | 18:12 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: PLN akan kembali melakukan pemadaman bergilir di sejumlah wilayah akibat kebocoran boiler di unit VII Suralaya. Untuk memperbaikinya, membutuhkan waktu minimal lima hari.
"Mudah-mudahan dalam dua atau tiga hari ini perbaikan sudah selesai dan tidak perlu lagi ada pemadaman giliran di wilayah Jawa dan Bali," kata General Manager Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban PT PLN wilayah Jawa Bali, Muljo Adji, Kamis (11/8) di Yogyakarta.
Akibat kebocoran tersebut, PLN Suralaya mengalami defisit daya sekitar 300 MW. Pada Rabu malam, kata Muljo, PLN mengurangi pasokan dalam jumlah berbeda-beda di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Pemadaman bergilir tidak perlu dilakukan jika jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV yang sedang dibangun PLN sudah terwujud. Dengan SUTET 500 kV tersebut, kata dia, penyediaan tenaga listrik se-Jawa dan Bali lebih terjamin. Syaiful Amin
JAKARTA, RABU - Pemadaman listrik bergilir 11-25 Juli nanti menambah kekhawatiran para pengusaha kecil di Jakarta dan Tangerang. Akibat pemadaman yang terjadi selama ini saja menyebabkan penurunan produktivitas 20-30 persen, penambahan waktu pemadaman mulai Jumat (11/7) dipastikan memperparah kerugian usaha mereka.
"Listrik padam satu jam saja, saya tidak mampu menyelesaikan target 200 lembar baju bordir blus wanita per hari. Penundaan pencapaian target satu hari saja, membuat jadwal pesanan selama satu minggu terganggu. Repot sekali kalau harus menambah jam kerja, apalagi harus siap-siap beli genset, " kata Nadia Herlambang (36), pemilik Nadia Konfeksi di Jalan Perdatam, Cipulir, Jakarta Barat, Rabu (9/7).
Akibat pemadaman listrik yang menimpa kawasan sekitar pemukimannya yang terjadi satu dua kali dalam sepekan dengan waktu pemadaman satu empat jam, usaha Nadia telah kehilangan perolehan omzet Rp 1 juta Rp 3 juta per minggu. Ia meyakini, kondisi serupa dirasakan oleh ratusan pengusaha konfeksi yang selama ini memasok barang dagangan ke Pasar Cipulir.
Hal senada dirasakan hampir 100 pengusaha percetakan di sepanjang Jalan Kalibaru Timur Raya, Bungur, Senen, Jakarta Pusat. Andre Selva (40) , salah satu pengelola percetakan mengatakan, pemadaman terjadi satu-dua kali setiap pekan sejak Januari hingga memasuki Juli ini. Setiap kali listrik padam, layanan pengerjaan pesanan cetak atau sablon berkurang. Dalam satu hari, Andre pernah kehilangan pesanan seharga Rp 5 juta.
"Parahnya, kami tetap dibebani biaya operasional, seperti pembayaran upah karyawan meski mereka tidak bisa bekerja saat listrik padam. Selain itu, karena sering mati mendadat tanpa pemberitahuan, mesin plat maker jadi mudah rusak, biaya perbaikannya mahal, sampai Rp 3 juta per mesin," kata Andre.
NEL
Sumber : Kompas
Pemadaman Listrik, PLN, dan Crash Program
Juli 25, 2006 oleh arya
Sore ini, saya sempat kaget saat menyaksikan berita tentang pemadaman aliran listrik bergilir yang disebabkan terganggunya pasokan BBM ke pembangkit listrik Muara Tawar. (Salah satu beritanya bisa dibaca di sini dan di sini)
Seperti apa sih gambaran situasi energi listrik Indonesia?
Total kapasitas pembangkit listrik di Indonesia saat ini sekitar 30 ribu MW, 86% dikuasai oleh PLN sementara sisanya dikelola oleh perusahaan listrik swasta. Sementara itu kebutuhan listrik akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan perekonomian bangsa. Angka pertumbuhan kebutuhan listrik diprediksi sekitar 7-8% hingga tahun 2015 mendatang. Meskipun demikian, dan perlu diingat, saat ini tingkat elektrifikasi Indonesia baru sekitar 54%, artinya ada sekitar 46% masyarakat Indonesia yang belum menikmati listrik.
Di lain sisi, kontribusi batubara dalam energi mix nasional saat ini masih rendah, hanya sekitar 14% dari total penggunaan energi nasional. Di dalam garis besar Kebijakan Pengelolaan Energi Nasional, Pemerintah bermaksud meningkatkan penggunaan batubara menjadi 33% dari total penggunaan energi nasional.
Hubungan sebab-akibat dari dua paragraf di atas adalah sebagian pembangkit listrik kita masih menggunakan bahan bakar minyak, dengan demikian ketergantungan energi listrik atas minyak masih cukup tinggi.
Harga bahan bakar fosil (baca: minyak mentah) dunia yang semakin tinggi, serta tetapan tarif dasar listrik yang telah dikeluarkan Pemerintah memaksa Pemerintah untuk melihat kembali anggarannya. Subsidi yang harus dikeluarkan Pemerintah akibat kondisi ini mencapai Rp. 10 triliun per tahun sementara anggaran pengeluaran BBM untuk pembangkit PLN mencapai Rp. 42 triliun per tahun.
Sejalan dengan agenda energy mix 2025 dan tingginya harga BBM, Pemerintah melalui PLN akan melaksanakan percepatan (crash program) pembangunan 10 ribu MW PLTU hingga 2009. Diharapkan dengan adanya subtitusi ini negara dapat melakukan penghematan sebesar Rp. 25 hingga Rp. 30 triliun per tahun dan kontribusi batubara dalam energy mix dapat meningkat.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan crash program 10.000 MW ini:
- Peningkatan konsumsi dan kebutuhan batubara dalam negeri
- Security supplies khususnya ditinjau dari jumlah produksi batubara dalam negeri dan jalur distribusi produsen ke PLN atau IPP
Jumlah produksi batubara nasional di tahun 2005 mencapai 145 juta ton, sementara daya serap nasional saat itu hanya sekitar 27% saja. Dengan total angka export sebesar 117 juta, Indonesia menjadi eksportir batubara terbesar di dunia, menggeser Australia di tempat kedua.
Crash program jelas membuka peluang pasar baru, khususnya pasar domestik. Diperkirakan dibutuhkan tambahan 33 juta ton batubara untuk mencukupi kebutuhan 10.000 MW ini. Agaknya dengan pertumbuhan produksi batubara 8-9% per tahun masih dapat memenuhi kebutuhan ini.
Permasalahan terbesar akan muncul pada lingkup distribusi batubara. Seperti kita ketahui, beban traffic yang harus ditanggung sungai-sungai di Kalimantan sudah cukup tinggi, bukan hanya dari lalu-lintas tongkang pengangkut batubara hingga ke muara atau transshipment loading point namun juga lalu-lintas aktivitas logging dan aktivitas angkutan umum.
Percepatan jalur kereta api sebagai sarana angkutan batubara dari sentra produksi ke titik pemuatan kapal perlu segera dijajaki. Selain itu kapasitas pemuatan batubara di loading point perlu ditingkatkan sehingga waktu tunggu, waktu muat, dan cycle time kapal dapat ditingkatkan - dengan demikian biaya distribusi dapat ditekan.
Jadi, selamat bekerja Pemerintah. Semoga pemadaman bergilir tersebut memang lebih disebabkan karena koordinasi proses distribusi, bukan karena
- tingginya harga bbm yang menyebabkan tingginya harga listrik yang dihasilkan sehingga mengakibatkan tingginya beban subsisi yang harus ditanggung;
- ketidakcukupan suplai energi listrik dibandingkan dengan total kebutuhan yang ada;
- (yang ini jangan sampai terjadi) energi listrik hanya akan disuplai kepada mereka yang sanggup membayar sesuai dengan biaya produksi.
Majalah Tambang, edisi Mei 2006, Juni 2006
Crash program
Walau Karyawan PLN Demo, Tak Ada Pemadaman Listrik di Jawa-Bali
Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) menjamin pasokan listrik di Jawa dan Bali tetap terjaga, sehingga tidak akan ada pemadaman listrik walaupun ribuan anggota Serikat Pekerja (SP) PLN berunjukrasa di Jakarta.
"Komitmen kami tetap menjaga kontinuitas pasokan listrik kepada para pelanggan. Para karyawan kami juga tetap menaati aturan tersebut. Jadi walaupun sebagian karyawan melakukan unjuk rasa, itu tidak mengganggu operasional perusahaan," ujar Direktur SDM PT PLN, Djuanda N Ibrahim, di Jakarta, Rabu.
Sekitar tujuh ribu karyawan PLN, Rabu, melakukan unjukrasa menolak hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2008 ke kantor Kementrian BUMN, Departemen ESDM, Mahkamah Konstitusi dan Istana Kepresidenan. Para karyawan menuntut agar rencana pemerintah melakukan restrukturisasi korporat dibatalkan.
Djuanda menjelaskan bahwa kultur yang dibangun PLN sejak awal adalah mengutamakan pelayanan kepada pelanggan, termasuk menjaga mutu dan keandalan pasokan listrik.
"Jadi tidak mungkin hal itu (pemadaman listrik) dilakukan oleh karyawan PLN mana pun secara gegabah, karena hal itu mengandung konskuensi yang sangat berat," katanya.
Meskipun direksi menjunjung tinggi hak SP PLN menyampaikan pendapatnya, ujar Djuanda, manajemen tidak setuju jika penyampaian pendapat disampaikan dengan cara-cara yang mengakibatkan terganggunya ketertiban umum dan pelayanan listrik kepada pelanggan.
Hal senada juga dikemukakan Ahmad Daryoko, Ketua Umum SP PLN, yang menegaskan bahwa aksi unjukrasa para karyawan PLN itu adalah aksi damai yang juga memberi jaminan tidak akan ada pemadaman listrik.
"Walaupun kami melakukan aksi unjukrasa, kami menjamin tidak ada pemadaman," katanya.
Sebelumnya dalam RUPS PT PLN pada 8 Januari lalu telah diputuskan akan dilakukannya restrukturisasi korporat dan perbaikan aturan fasilitas kesehatan pegawai. Restrukturisasi korporat tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan.
Tahapan pertama, Direksi PT PLN diminta untuk membentuk direktorat-direktorat regional, yakni Regional Jawa-Bali, Regional Sumatera dan seterusnya hingga akhirnya PT PLN menjadi holding.
Kedua, RUPS juga memerintahkan direksi untuk membentuk lima anak perusahaan distribusi di Jawa-Bali dan satu anak perusahaan Transmisi di tahun 2008. Tahapan ketiga, Direksi PT PLN diminta untuk mempersiapkan PT Indonesia Power (IP) dan Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menjadi BUMN tersendiri terpisah dari PT PLN.
Menyangkut fasilitas kesehatan, RUPS meminta agar direksi menyesuaikan pelayanan kesehatan pegawai PT PLN dengan standar Asuransi Kesehatan (Askes).
Keputusan RUPS itulah yang kemudian diprotes oleh SP PT PLN. Menurut Ketua Umum SP PLN, keputusan RUPS tersebut melecehkan konstitusi karena bertentangn dengan pasal 33 ayat (2) UUD 45.
Selain itu RUPS juga tidak mematuhi keputusan Mahkamah Konstitusi yang dalam putusan perkara Judicial Review tanggal 15 Desember 2004 mengenai Pembatalan UU No.20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan.
Putusan MK menegaskan bahwa ketenagalistrikan harus sebagai satu kesatuan antara pembangkit, transmisi dan distribusi.
Daryoko menilai keputusan RUPS tersebut jelas-jelas merugikan rakyat dan berpotensi mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, pemerintah melalui Menteri BUMN dalam suratnya tertanggal 25 Januari 2008 telah menyatakan antara lain, PT Indonesia Power (IP) dan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) tetap dipertahankan sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero). Masalah tersebut juga telah dijelaskan oleh Direksi PLN pada 29 Januari.
Tuesday, July 8, 2008
Mengenai Materialisme Sejarah Marx
A. Materialisme Sejarah
Menurut Giddens, materialisme Marx tidak berangkat dari suatu "posisi ontologi apapun juga yang dipikirkan secara logis." Materialisme Marx hanya berangkat dari suatu bentuk pemahaman bahwa kesadaran manusia merupakan produk interaksi antara manusia dengan dunia secara dialektis, di mana di dalam interaksi tersebut, manusia secara aktif memberikan bentuk kepada dunianya, dan demikian pula sebaliknya, dunia juga memberikan bentuk kepada manusia. Di dalam hal ini ia nampak berseberangan dengan Feuerbach dan para ahli filsafat materialisme lainnya yang terlebih dahulu, yang memahami hubungan kesadaran dengan dunia, sebagai suatu hubungan yang bersifat "searah", dari dunia menuju kesadaran, sehingga manusia akhirnya seperti hanya menjadi "robot" yang dikendalikan oleh lingkungan materiilnya. Ia mengkritik mereka, dan mengatakan bahwa duniapun sebenarnya dimodifikasi oleh manusia melalui "kerja", sehingga dunia yang dicerap oleh pancaindera kita sebenarnya "sudah dipersiapkan" oleh masyarakat lewat "kegiatannya".
Menurut Giddens, Marx menafsirkan sejarah sebagai "suatu proses penciptaan dan pemuasan serta penciptaan-ulang dari kebutuhan-kebutuhan manusia yang terus menerus." Di sini konsep "kerja", yang berarti interaksi-kreatif antara manusia dengan alam, menjadi penting, karena menjadi landasan dari masyarakat manusia. Dengan demikian, diperlukan "suatu ilmu pengetahuan mengenai masyarakat yang akan berlandaskan pada penelitian tentang hubungan yang kreatif dan dinamis antara manusia dan alam." Inilah prinsip umum materialisme sejarah Marx menurut Giddens, yaitu interaksi kreatif dan dinamis antara manusia dan alam. Dan Giddens berpendapat bahwa Marx tidak pernah mengatakan adanya suatu "hukum-hukum umum yang tetap" di dalam hal interaksi manusia dengan alam tersebut, kecuali mungkin sifat sosial (tidak individual) dari interaksi tersebut (di dalam Bab 3). "Logika" perkembangan masing-masing masyarakat memiliki ciri-ciri khas tertentu yang bersifat intern, sehingga "kita harus bertolak dari suatu pengkajian empiris terhadap proses-proses kehidupan sosial yang konkrit dan yang mutlak bagi keberadaan manusia." Di dalam hal ini Marx juga menolak suatu penafsiran yang bersifat teleologis terhadap sejarah. Adapun menurut Giddens, Marx menggunakan perbedaan-perbedaan pembagian kerja sebagai dasar atas tipologi masyarakatnya.
B. "Hasil Penerapan" Materialisme Sejarah
Di dalam pembahasannya mengenai "hasil penerapan" materialisme sejarah oleh Marx, Giddens di dalam Bab 2 ini membagi "hasil penerapan" tersebut ke dalam tiga bagian besar, yaitu pertama, sistem-sistem pra-kelas, termasuk juga di dalam masyarakat Timur, kemudian kedua, masyarakat kuno (Eropa), dan ketiga, masyarakat feodal dengan penekanan terhadap transisi dari feodalisme menuju kapitalisme. Pembahasan di sini akan dimulai dari yang pertama, yaitu sistem-sistem pra-kelas, dan kemudian baru lanjut ke yang kedua dan ketiga.
1. Sistem-Sistem Pra-Kelas
Pembahasan tentang sistem-sistem pra-kelas di dalam Bab ini melibatkan dua macam masyarakat, yaitu masyarakat suku dan masyarakat Timur. Marx, menurut Giddens, pada karya-karya awalnya hanya menggambarkan satu jenis garis perkembangan dari masyarakat suku, tetapi kemudian ia menggambarkan bahwa terdapat lebih dari satu garis perkembangan masyarakat suku, yaitu pertama, garis Eropa, dimana masyarakat suku berkembang menjadi masyarakat kuno, kedua, garis masyarakat Timur, di mana perkembangan dari masyarakat suku masih mengimplikasikan suatu bentuk sistem pra-kelas, dan ketiga, masyarakat suku Jerman, yang bersama hancurnya Kekaisaran Roma, berkembang menjadi feodalisme Eropa Barat.
Di dalam masyarakat suku, pembagian kerja hanya didasarkan atas jenis kelamin. Perempuan memiliki peran produksi yang lebih kecil dari laki-laki, dan sebagian besarnya bekerja membesarkan anak. Mereka hidup secara berpindah-pindah dan melakukan pekerjaan berburu, mengumpulkan bahan makanan ataupun menggembala. Sistem kepemilikan di dalam masyarakat suku masih bersifat komunal. Ketika mereka sudah mulai tinggal menetap, muncul pertambahan penduduk yang menghasilkan pembagian kerja yang lebih beragam, yang pada gilirannya, menghasilkan produk-produk yang berbeda-beda. Kontak antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya menimbulkan baik perang atau penaklukan maupun pertukaran produk (niaga). Perang dan penaklukan menghasilkan sistem perbudakan, sedangkan pertukaran produk menghasilkan suatu bentuk pembagian kerja yang lebih kompleks dan mulai menyajikan produksi komoditi (produksi barang-barang untuk ditukarkan di pasar). Dari perkembangan hubungan tukar-menukar inilah kemudian muncul suatu bentuk uang.
Di dalam pembahasannya mengenai masyarakat Timur, ada satu fenomena menarik yang merupakan ciri khas dari masyarakat Timur, yaitu ketahanannya terhadap perubahan, atau sifat stagnasinya. Marx melihat sifat ini disebabkan oleh dua hal, pertama, karena adanya sifat swasembada yang internal dari masyarakat desa, di mana sifat swasembada pertanian tersebut tidak menimbulkan pembagian kerja lebih lanjut dan membatasi pertumbuhan kota-kota, karena tidak adanya pertumbuhan urbanisasi. Kemudian yang kedua, stagnasi itu juga dapat dilihat dari tidak adanya kepemilikan atas tanah, sehingga adanya pertumbuhan penduduk tidak memiliki pengaruh apa-apa pada masyarakat Timur. Pertumbuhan penduduk yang bersambung dengan kepemilikan tanah biasanya meningkatkan nafsu memiliki dan menghasilkan suatu aktivitas ekspansi yang tiada hentinya, tetapi hal ini tidak bisa terjadi di Timur, karena tidak ada kepemilikan tanah. Masyarakat Timur ini masih dikategorikan oleh Giddens ke dalam sistem-sistem pra-kelas, karena menurut Marx, walaupun sudah ada suatu bentuk organisasi negara di dalam masyarakat Timur, tetapi ia tidak pernah melibatkan suatu sistem kelas yang maju, karena kepemilikannya di tingkatan lokal masih bersifat komunal.
2. Masyarakat Kuno
Menurut Giddens, analisa Marx terhadap masyarakat kuno dipusatkan pada kasus Roma. Walaupun di Roma kota memainkan peran yang sangat penting di dalam perekonomian, tetapi Roma tidak terlepas dari pengaruh kepemilikan tanah; para petani pemilik tanah di desa malah kebanyakan tinggal sebagai penduduk di kota. Sejalan dengan bertambahnya penduduk, hal ini menimbulkan kebutuhan akan perluasan wilayah. Tekanan kekurangan tanah menjadi kuat, karena tanah yang ada tidak digunakan untuk meningkatkan produktivitas. Adapun perluasan wilayah semakin memperluas perbudakan dan memusatkan kepemilikan tanah.
Penghisapan kaum ningrat semakin menjadi-jadi pada masa akhir negara Romawi, terutama melalui sistem riba, walaupun sistem ini tidak pernah menjadi suatu bentuk pengumpulan modal. Praktek Riba ini pada gilirannya malah semakin memiskinkan petani kecil yang kehidupannya sudah parah, karena sering diperintahkan untuk bertugas di medan perang. Bentuk penghisapan ini pada akhirnya benar-benar menghancurkan rakyat Romawi dan menggantikan ekonomi petani kecil dengan ekonomi perbudakan murni. Perkembangan dari sistem perbudakan ini berjalan seiring dengan tumbuhnya perusahaan-perusahaan pertanian besar (latifundiae). Tetapi kegagalan dari perdagangan dan industri untuk mencapai titik tertentu, dan semakin parahnya kondisi sebagian besar dari penduduk, malah mengakibatkan perusahaan-perusahaan pertanian tersebut menjadi tidak ekonomis lagi. Perdagangan dan kota-kota juga mengalami kemunduran dan keruntuhan, sehingga akhirnya perbudakan mulai dihapuskan dan perusahaan-perusahaan pertanian yang besar dipecah-pecah dan disewakan dalam bentuk pertanian kecil. Sistem ekonomi dengan demikian kembali lagi kepada pertanian dengan skala kecil. Romawi akhirnya menjadi hancur karena situasi internalnya sendiri; kekayaan yang sebenarnya dapat dikembangkan menjadi tenaga-tenaga produktif yang bagus, malah dihambat oleh komposisi masyarakatnya sendiri.
Feodalisme dan Transisi Menuju Kapitalisme
Giddens menjelaskan tahap dini feodalisme dengan merujuk kepada karya Engels, Asal Usul Keluarga, Pemilikan Pribadi dan Negara, karena menurut dia, Marx tidak begitu banyak membahas mengenai tahap dini feodalisme. Tahap dini feodalisme dimulai dari serangan kaum barbar atas Roma yang memang sudah hancur dari dalam. Orang-orang barbar yang menghadapi tugas mengurus wilayah-wilayah yang diambil-alih terpaksa mengambil unsur-unsur dari Romawi, dan merubah sistem pemerintahan mereka. Pemerintahan didominasi oleh panglima militer, yang pada perkembangan selanjutnya dikelilingi oleh para bangsawan dan kaum elite terpelajar. Peperangan dan kekacauaan yang terjadi selama beberapa abad di Eropa Barat, mengakibatkan kemiskinan dan penghambaan yang meluas. Sehingga dengan demikian terjadilah transformasi menuju sistem feodalisme.
Berbeda dengan masyarakat kuno, maka pada feodalisme, pusat perekonomian ada di pedesaan.
Menurut Giddens, Marx, di dalam pembahasannya mengenai feodalisme, lebih banyak mencurahkan perhatiannya terhadap transisi dari feodalisme ke kapitalisme. Ada dua tahap kemajuan sejarah yang terdapat di dalam transisi dari masa feodalisme menuju kapitalisme. Yang pertama adalah gerakan kelas pedagang dari perdagangan murni ke dalam produksi. Hal ini terjadi pada sekitar abad keduabelas, ketika kota-kota berkembang menjadi pusat perdagangan. Berkembangnya perdagangan ini mengakibatkan pemakaian uang yang makin luas dan terjadinya pertukaran komoditi di dalam sistem ekonomi feodal, yang memudahkan praktek-praktek lintah darat di kota-kota, memundurkan kekayaan para bangsawan feodal, dan memakmurkan para petani kecil, sehingga mampu memenuhi kewajiban pada tuannya melalui uang atau bahkan memerdekakan dirinya dari kuasa tuannya. Di Inggeris sendiri perbudakan sudah benar-benar dihapuskan pada akhir abad keempatbelas. Walaupun begitu pada tahap ini, perkembangan kapitalisme memiliki keterbatasannya sendiri. Ada beberapa sebab dari keterbatasan itu, yang pertama adalah karena kota-kota dikuasai oleh serikat-serikat sekerja yang "sangat membatasi jumlah magang dan lulusan permagangan yang boleh dipekerjakan oleh sang majikan". Selain itu serikat-serikat sekerja itu juga memisahkan diri dari modal niaga.
Kemudian sebab yang kedua adalah bahwa mayoritas penduduk pada saat itu masih terdiri dari kaum tani yang merdeka. Tahapan sejarah yang kedua di dalam masa transisi menuju kapitalisme adalah para produsen yang bergerak sendiri dari produksi untuk memperluas bidang-bidang kegiatan mereka, agar bisa meliputi perdagangan. Tahapan ini didahului oleh "pengambil-alihan alat-alat produksi" dari para petani, dan proses ini terjadi pada periode yang berbeda dengan cara yang bermacam-macam di berbagai negeri. Di Inggeris misalnya, pada akhir abad kelimabelas, "peperangan antar golongan feodal mengakibatkan menurunnya sumber-sumber kekayaan si bangsawan" , sehingga pembantu-pembantu kaum bangsawan yang dibubarkan dilemparkan ke pasaran sebagai kaum proletar. Reformasi juga semakin mendorong terjadinya proses ini. Tanah-tanah luas milik gereja dibagi-bagi kepada "bangsawan favorit" atau dijual murah kepada para spekulan, yang kemudian mengusir para pengolah tanah. Proses pengambil-alihan tersebut memunculkan suatu lapisan yang kemudian dinamakan proletariat atau "buruh-upahan".
Walaupun begitu, menurut Marx, peristiwa-peristiwa belum merupakan memenuhi syarat-syarat bagi munculnya kapitalisme. Peristiwa yang juga sama pentingnya dengan proses pangambil-alihan itu adalah perluasan perdagangan lewat lautan yang jauh, sebagai akibat dari penemuan-penemuan di lapangan geografis (penemuan benua Amerika dan Tanjung Harapan). Perdagangan lewat lautan ini menimbulkan pemasukan kapital yang cepat, serta ditambah lagi dengan penemuan emas dan perak yang mengakibatkan terjadinya banjir logam mulia di Inggeris. Tumbuh pabrik-pabrik baru yang bukan merupakan bagian dari serikat-serikat sekerja. Perpabrikan ini, berbeda dengan serikat-serikat sekerja, tidak mendasarkan dirinya pada pertukangan, tetapi pada pemintalan tenun. Banjirnya logam mulia yang telah disebutkan di atas mengakibatkan kenaikan harga yang sangat tinggi, sehingga memberikan keuntungan-keuntungan yang besar dalam perdagangan dan perpabrikan, serta menghancurkan tuan-tuan tanah besar, dan melipatgandakan jumlah buruh-upahan. Kaum borjuis yang mulai tumbuh ini terus berkembang secara progresif. Pada periode kapitalisme itu sendiri, menurut Marx, ada dua tingkatan organisasi produksi. Yang pertama adalah perpabrikan&emdash;memperkenalkan sistem pembagian kerja yang melibatkan banyak orang&emdash;dan yang kedua adalah mekanisasi dan teknologi.
oleh Anthony Giddens
Monday, July 7, 2008
Risiko wirausahawan dalam pengembangan bisnis
Seiring dengan perkembangan usaha yang biasanya diikuti dengan perubahan gaya manajemen, maka pada saat yang sama para wirausahawan dihadapkan pada berbagai risiko. Bagi sebagian wirausahawan yang memiliki keberanian dan kematangan berpikir risiko-risiko tersebut mungkin sudah diantisipasi dan dapat dilalui dengan baik. Namun bagi sebagian wirausahawan yang lain, risiko yang harus dihadapi dalam pengembangan usahanya bisa jadi dirasakan terlalu berat dan penuh ketidakpastian sehingga mereka lebih memilih untuk mempertahankan status quo.
Risiko Riil & Psikologis
Pada dasarnya ada dua risiko yang dihadapi oleh para wirausahawan ketika diberikan kesempatan untuk mengembangkan usahanya. Kedua risiko tersebut adalah:
1. Risiko Riil, adalah risiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa dihindari. Termasuk dalam risiko ini adalah:
• Kehilangan modal baik yang sudah ditanam dan akan ditanamkan ke dalam perusahaan
• Kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, di masa sekarang ataupun masa depan
• Kehilangan mata pencaharian untuk menutupi kebutuhan sehari-hari
• Kehilangan kendali atas kekuasaan yang selama ini dimilikinya (decision-making) karena ada pengalihan gaya bisnis keluarga menjadi gaya bisnis profesional
2. Risiko Psikologis, adalah risiko yang tidak terlihat, tidak bisa dihitung, bisa diantisipasi, tetapi belum tentu bisa dihindarkan. Termasuk dalam risiko ini adalah:
• Kehilangan reputasi (hilang muka, nama besar, citra, dsb) dan risiko menanggung malu
• Kehilangan kepercayaan – pada diri sendiri dan pada orang lain (Menjadi paranoid atau blind-dependency)
• Kehilangan perasaan “potent” atau mampu yang akan menyebabkan hilangnya rasa percaya diri
• Kehilangan jatidiri (terutama bagi mereka yang sudah menganggap keberadaan perusahaan sebagai keberadaan dirinya sendiri)
• Kehilangan motivasi untuk berjuang
Alasan :
Dari keempat risiko riil yang dihadapi oleh seorang wirausahawan seperti yang disebutkan di atas, risiko yang seringkali terlewatkan dan tidak dipertimbangkan secara mendalam adalah risiko terakhir, yaitu kehilangan kendali atau kekuasaan karena perubahan gaya bisnis keluarga ke gaya bisnis profesional. Banyak wirausahawan yang menganggap hal ini bukan sebuah risiko yang harus dipertimbangkan dan tetap memaksakan untuk mempertahankan gaya bisnis lama ke dalam perusahaannya. Kenyataannya, gaya ini seringkali tidak bertahan lama dan mungkin akan membawa kerugian lain (kehilangan kesempatan). Di lain pihak penerapan gaya bisnis tersebut justru membuat para profesional tidak dapat memberikan kemampuan terbaik yang mereka miliki.
Dampak utama dari pengabaian resiko tersebut adalah perusahaan yang lamban berkembang dan sumberdaya yang ada menjadi tidak efisien. Revenue perusahaan tetap tetapi cost menjadi lebih tinggi karena adanya investasi baru dan menyebabkan menurunnya keuntungan. Selain itu, para pekerja menjadi bingung karena banyak keputusan yang ambivalen dan tidak jelas arahnya sesuai dengan kebingungan dan ketidak-jelasan sikap wirausahawan. Ibaratnya, perusahaan menjadi sebuah mobil mewah dengan kapasitas 4000 cc dengan harga beli miliaran tetapi hanya bisa digunakan beberapa kali saja saat liburan karena beban biaya untuk digunakan di Jakarta ketika jam bubaran kantor di tengah hujan rintik sangat tinggi. Akibatnya, si pemilik akan mengencangkan ikat pinggang dan berusaha menekan pengeluaran lain, biasanya pengeluaran variabel, seperti gaji, fasilitas, dan logistik demi mempertahankan cash-flownya. Keuntungan akan menjadi kerugian dan pemilik akan merasa kelelahan sendiri karena bekerja lebih keras hanya untuk menutupi biaya yang bertambah besar itu.
Mengapa begitu sulit bagi seorang wirausahawan menyerahkan kendali perusahaan kepada para profesionalnya? Jawabnya adalah karena banyak diantara mereka merasa frustrasi dengan para profesional yang seringkali bersikap arogan dan tidak nyambung dengan kebutuhan, visi dan misi si wirausahawan. Frustrasi para pemilik ini lalu dilontarkan sebagai keluhan bahwa mencari manajer atau orang yang tepat sangat sulit, apalagi mencari orang yang memiliki profesionalisme yang tinggi. Coba kita dengar keluhan umum para pengusaha yang antara lain:
• “Kita bukannya tidak mau memberikan wewenang dan tanggungjawab kepada para profesional tetapi tolonglah carikan orang yang tepat. Kita sering kecewa dengan para manager kita”
• “Ah, sulit untuk berbisnis besar di Indonesia karena kualitas sumberdaya manusianya begitu rendah sehingga tidak mungkin produktivitas itu tinggi”
• “Yang paling bikin susah punya bisnis di Indonesia adalah urusan ketenaga-kerjaan; susah sekali mengatur orang, sudah malas, bodoh, tidak mau mengerti, bisanya hanya menuntut, dan harus diatur dengan keras karena seringkali diberi hati malah minta ampela”
Keluhan di atas sangat umum dan mungkin sudah sangat sering kita dengar, tetapi apakah kenyataannya benar demikian???
Langkah Pencegahan
Keluhan-keluhan seperti yang disebutkan di atas seharusnya tidak perlu terjadi jika para wirausahawan sudah mempersiapkan infrastruktur sumber daya manusia sejak keputusan pengembangan perusahaan dibuat. Seperti halnya dalam perencanaan keuangan, sumberdaya ini harus dibuat secara rinci dan jelas mengikuti rencana pengembangan perusahaan. Hal-hal yang harus dipikirkan adalah arah pengembangan perusahaan, ruang lingkup & fungsi SDM yang dibutuhkan (manager lini atau eksekutif puncak), kualitas yang sesuai dengan visi dan keadaan perusahaan, wewenang & tanggung jawab yang dia akan miliki, jenis kepribadian yang sesuai dengan perusahaan dan wirausahawan, dsb.
Dalam kenyataannya, perencanaan SDM ini jarang dilakukan oleh para wirausahawan bahkan seringkali dilupakan. Hal yang lebih sering terjadi adalah SDM baru dicari dan direkut ketika kebutuhan untuk itu sudah sangat mendesak, sehingga proses pencarian profesional seringkali tidak efektif, karena dilakukan tergesa-gesa dan tanpa perencanaan yang matang. Penempatan para profesional di dalam perusahaan menjadi proses “tambal sulam”. Akibatnya, pembajakan terhadap tenaga profesional sering terjadi, padahal belum tentu profesional hasil bajakan tersebut tepat dengan kebutuhan perusahaan, mengingat kondisi dan iklim kerja yang berbeda. Akhirnya tidak jarang si wirausahawan menjadi kecewa apalagi ditambah dengan biaya rekrutmen yang biasanya cukup tinggi. Idealnya proses rekrutmen dan seleksi tentu harus melalui beberapa tahapan, termasuk perencanaan dan standard kualitas SDM yang rinci, agar perusahaan bisa mendapatkan para profesional yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.(Baca juga artikel: Merekrut Karyawan dan Analisis Jabatan dalam Proses Rekrutmen dan Seleksi)(jp)
Oleh Lilly H. Setiono
Team e-psikologi
Thursday, July 3, 2008
tips dan trik membatik ID tanpa spyware
sebelum kita masuk kedalam tips dan trik maka desain atau buat lah terlebih dahulu desain batik yang anda inginkan.
batikan ID yang dapat di gunakan adalah
a ð å Å Â ª Ä Á À ã Ã A b ß (3 B c Ç ç © ¢ C d ð Ð D
e ë é ê è í € £ Ë É Ê È E f ƒ F g G h µ H
i | | ï í î ì ¡ ¦ Ï Í Î Ì I j ¿ J k |{ |<> (your nickname here) <-·´¯`·. <º))))><.·´¯`·. (your fishname here) ¸.·´¯`·.¸><((((º>
- -¤--^] (your nickname here) [^--¤- -
~²ºº²~ (your nickname here) ~²ºº³~
._|.<(+_+)>.|_. (your nickname here) ._|.<(+_+)>.|_.
..|..<(+_ (your nickname here) _+>..|..
-·=»‡«=·- (your nickname here) -·=»‡«=·-
•°o.O (your nickname here) O.o°•
––––•(-• (your nickname here) •-)•––––
(¯`•¸·´¯) (your nickname here) (¯`·¸•´¯)
··¤(`×[¤ (your nickname here) ¤]×´)¤··
—(•·÷[ (your nickname here) ]÷·•)—
·ï¡÷¡ï· (your nickname here) ·ï¡÷¡ï·
·!¦[· (your nickname here) ·]¦!·
°º¤ø,¸¸,ø¤º°`°º¤ø,¸ (your nickname here) °º¤ø,¸¸,ø¤º°`°º¤ø,¸
;)°¨¨°º"°¨¨°(*)(_.·´¯`·«¤° (your nickname here) °¤»·´¯`·._)(*)°¨¨°º"°¨¨°;)
»-(¯`v´¯)-» (your nickname here) »-(¯`v´¯)-»
°l||l° (your nickname here) °l||l°
•°¤*(¯`°(F)( (your nickname here) )(F)°´¯)*¤°•
—¤÷(`[¤* (your nick name here) *¤]´)÷¤—
¸.´)(`·[ (your nickname here) ]·´)(` .¸
·÷±‡± (your nickname here) ±‡±÷
+*¨^¨*+ (your nickname here) +*¨^¨*+
sebelum nya saya harap kan untuk mengaktif-kan ID ym yang akan anda buat batikkan nya.
jika sudah aktif maka, maka lakukan tahap2 berikut
langkah 1:
- copy ID batikkan yang telah anda buat tadi di account yahoo anda
messenger >>> my contact detail >>> first name nya saja.
catatan: jika terdapat nama belakang anda pada last name account anda
harap terlebih dahulu di hapus sebelum anda mem-paste ID batik anda di first name nya
- save and close.
catatan : jika yahoo menolak untun men-save hasil batikkan anda (biasa akan muncul tulisan wrong code:7)
maka, restart terlebih komputer anda lalu ulangi semua yang saya instruksikan tadi dari awal.
langkah 2:
- masuk ke daftar menu yahoo messengger anda
messenger >>> my account info
maka, anda akan otomatis masuk kedalam log-in yahoo. isi kan ID:password anda lalu
ikuti step-step berikut
step dua
step tiga: klick new setting pada tool bar, lalu klick yahoo cina, log-in kan kembali id anda dengan memasukkan password
step empat:
setelah step di atas selesai maka anda harus masuk yahoo chat room untuk mengganti nick anda dengan batikan atau desain ID batik yang telah anda buat tadi
*messenger >>> yahoo chat >>> join room
catatan: anda bebas untuk masuk kedalam yahoo room chat mana pun sesuai kehendak.
jika anda sudah masuk kedalam yahoo chat room yang anda join tadi maka klick
*chat >>> change my nick name
copy khn ID batik yang telah anda buat tadi di kolom yang tersedia.
setelah di klick save seperti gambar diatas maka, close tampilan layar nya.
close yahoo chat room, setelah itu sign out yahoo messenger anda lalu kemudian log-in lagi seperti byasa.
check batikkan ID anda apakah sudah terpasang di list room atau kah belum...
cara check nya adalah dengan kembali masuk kedalam yahoo chat room seperti yang tertera di atas...
jika sudah terpasang ubah kembali bahasa yang sudah anda lakukan tadi
ikuti step-step berikut
step lima:
step enam:
step tujuh: klick new setting pada tool bar, cari yahoo!! US. English (biasanya paling atas).
step delapan:
jika semua hal yang sudah anda lakukan tadi berhasil sesuai dengan instruksi yang saya berikan
maka SELAMAT!!! anda sudah berhasil membuat batikkan ID anda sendiri
happy creating!!!
maap klo misalkan copas post... isiin juga poster nya... thx
post by : •-–––•jã®Ð¡xZ•–––-•